1. Persiapan sebelum menghidupkan pompa
- Putar pompa dengan tangan untuk memeriksa arah putaran. Jika gerakannya lamban atau tidak seimbang berarti ada komponen pompa yang berkarat, atau Gland Packing-nya terlalu kencang.
- Lepaskan baut kopling & motor, mulai hidupkan pelan-pelan untuk memeriksa arah putaran. Pompa harus berputar searah jarum jam dilihat dari putaran motornya. Kencangkan baut kopling setelah pemeriksaan selesai dilakukan.
- Pancinglah pompa, pengoperasian pompa tanpa pemancingan akan menyebabkan kerusakan. Bukalah katup pembuangan udara dan pancinglah pompa. Jika pipa telah terisi air maka pompa dapat dipakai untuk mengisi pipa pembuangan. Bukalah katup hisap, katup buang dan katup pembuang udara untuk memancing.
- Putarlah pompa dengan tangan saat pemancingan untuk membuang udara di dalam Casing.
2. Pengoperasian
- Tutup katup pembuang udara dan katup pembuangan setelah pemancingan selesai dilakukan. Jika ada buka katup hisap secara penuh.
- Tekan Saklar ON dan OFF sebanyak 2 kali atau 3 kali untuk memeriksa kondisi pengoperasian. Pasanglah penutup kopling setelah pemeriksaan selesai dilakukan.
- Mulailah secara terus menerus atau bertahap membuka katup buang.
- Periksalah tekanan, arus, getaran dan kebisingan dalam kondisi normal. Keran Pressure Gauge dan Compound Gauge harus tertutup rapat, jika terbuka akan menyebabkan komponen tersebut rusak.
- Jika tidak terdapat Check Valve pada pipa buang, tutuplah Sluice Valve pada pipa buang saat mematikan pompa. Tutup saklar setelah Sluice Valve tertutup rapat.
- Pengoperasian selanjutnya dapat dilakukan tanpa pemeriksaan lagi dengan catatan semua dalam kondisi normal.
Sabtu, 03 Juni 2017
Selasa, 16 Mei 2017
Klasifikasi Pompa Centrifugal
Ada beberapa klasifikasi / penggolongan pada pompa centrifugal, diantaranya yaitu :
A. Berdasarkan Letak Poros / Shaft
Di tinjau dari letak poros atau letak Shaft, pompa centrifugal dibedakan menjadi 2 (dua) bagian :
Pompa Horizontal, yaitu pompa yang letak porosnya sejajar dengan kaki-kaki (baseplate) pompa.
Jenis pompa ini antara lain :
1. Pompa Horizontal dengan kaki di bawah kursi bantalan.
2. Pompa Horizontal dengan kaki di bawah rumah pompa.
3. Pompa Horizontal Centre Line Mounted
Digunakan pada Fluida yang mempunyai suhu tinggi dan dapat mengakibatkan pemuaian pada material. Untuk menghindari pompa menjadi bengkok di atas pondasi, maka dibuat penunjang pompa pada sumbu horizontal.
4. Pompa Horizontal Monoblock (Close Coupled)
Dilakukan untuk membatasi ukuran pompa dan motor, maka pompa motor ini dipasang bergandengan sebagai satu kesatuan. Biasanya kipas pompa dipasang pada poros motor, atau secara terpisah menggunakan Sleeve Cooling dan Motor Standard.
5. Pompa Horizontal In-Line (Close Coupled)
Pompa ini tanpa baseplate (penunjang), akan tetapi pompa ditopang pada saluran pipa. Sehubungan dengan bobotnya, maka kapasitas dari jenis pompa ini relatif kecil (terbatas).
Pompa Vertical, yaitu pompa yang letak porosnya tegak lurus dengan kaki-kaki (baseplate) pompa.
Jenis pompa ini antara lain :
1. Pompa Vertical In-Line
2. Pompa Submersible (pompa benam) dengan pipa pelindung yang terpisah. Biasanya pelumasan bantalan poros dengan oli.
3. Pompa Submersible (pompa benam) dengan pipa pelindung poros dan pipa tekan sebagai satu bagian (tergabung). Biasanya pelumasan bantalan poros menggunakan cairan yang dipompa.
4. Pompa Submersible (pompa benam) dimana pompa dan motornya sama-sama dibenamkan dalam fluida.
B. Berdasarkan Letak Pompa
Di tinjau dari letak pompa, pompa centrifugal dibedakan menjadi 2 (dua) bagian :
1. Dry Tipe (Tipe Kering)
Untuk tipe ini, pompa ditempatkan pada tempat kering tanpa dibenamkan pada fluida yang akan dipindahkan. Jadi dibutuhkan pipa hisap sebagai penyambungnya.
2. Wet Type (Tipe Basah)
Untuk tipe ini, pompa ditempatkan langsung atau dibenamkan pada fluida yang akan dipindahkan.
Tipe pompa ini masih diklasifikasikan lagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a. Submersible Pump : Pompa terbenam pada fluida akan tetapi motor penggeraknya tidak dibenamkan
b. Submersible Motor Pump : Pompa dan motor penggeraknya sama-sama dibenamkan dalam fluida yang akan dipindahkan
C. Berdasarkan Sistem Penghisapan
Di tinjau dari cara kerja, pompa centrifugal diklasifikasikan menjadi 2 (dua) bagian :
1. Centrifugal Self Priming Pump
Pompa dengan tipe ini dirancang agar mampu memberikan kevacuman tertentu terhadap instalasi suction / hisap. Dengan kata lain bahwa operasi pompa tidak selalu membutuhkan air pancingan pada instalasi Suction.
Catatan :
Sebaiknya ujung bawah pipa suction diberi Foot Valve, dan diberi air pancingan pada saat pertama kali pompa dioperasikan (Trial Run).
2. Centrifugal Non-Self Priming Pump
Pompa dengan tipe ini dirancang agar mampu memberikan kevacuman tertentu terhadap instalasi suction / hisap. Dengan demikian pompa ini membutuhkan cairan yang penuh pada instalasi atau pipa suction pada setiap operasi.
Rabu, 10 Mei 2017
Pompa Deep Well
Selain menjual pompa hydrant, PT. Cahaya Sakti Mandiri juga menjual Pompa Deep Well dengan berbagai ukuran maupun merk sesuai kebutuhan dan permintaan.
Adapun yang di maksud dengan Pompa Deep Well atau pompa sumur dalam adalah pompa yang digunakan untuk
mentransfer air dari sumbernya. Sumber air tersebut biasanya berupa sumur bor
yang dalamnya puluhan meter ke dalam tanah. Sistem kerjanya dengan cara pompa
dimasukkan ke dalam sumur sehingga terendam air beberapa puluh meter,
dioperasikan secara manual dan otomatis melalui panel kontrol.
Dalam sistem operasi otomatis, pompa diperintahkan bekerja atau berhenti oleh panel kontrol berdasarkan sinyal dari Water Level Control (WLC) yang dipasang di dalam bak penampungan (Water Tank). Jika level air pada Water Tank turun mencapai titik Setting ON, maka pompa akan bekerja. Sebaliknya jika level air pada Water Tank naik mencapai titik OFF, maka pompa akan berhenti bekerja.
Selasa, 25 April 2017
Cara Menentukan Kapasitas dan Total Head Pompa Pemadam Kebakaran
Grafik
Standar Penentuan Flow (Kapasitas) dan Total Head Pompa Hydrant :
Sebuah gedung dengan ketinggian 16 lantai, asumsi per-lantai
adalah 4 meter dengan proteksi gedung menggunakan pompa hydrant dan sprinkler.
Maka berapa Total Head / tekanan dan Flow / kapasitas pompa tertinggi yang
direkomendasikan untuk kebutuhan gedung tersebut?
Jawabnya adalah :
1. Total
Head / Tekanan
Tinggi gedung = jumlah lantai x tinggi lantai
= 16 x 4
= 64 meter
Pressure pada ujung Nozzle yang dibutuhkan adalah 4,5 bar
(ini adalah Standar Pemadam Kebakaran Indonesia, karena gedung tersebut
termasuk klasifikasi resiko kebakarang ringan).
Jadi, Total Head / Tekanan pompa yang dibutuhkan gedung ini
adalah :
= 64 meter (6,4 bar) + 4,5 bar
= 110 meter (11 bar)
2. Flow
/ Kapasitas Pompa
Dikarenakan gedung ini menggunakan hydrant dan sprinkler,
maka menurut standar Flow yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
Hydrant = 500 USGPM
Sprinkler = 300 USGPM
Total = 800 USGPM
Jadi,
Flow Maksimal = 150 % x 800
= 1,5 x 800
= 1200 USGPM
Total Head Maksimal = 11 x 140 %
= 11 x 1,4
= 15,4 bar
Perhitungan di atas mengacu pada luas Area kira-kira 50 meter x 100 meter, perhitungan tersebut tidak berlaku untuk gedung dengan Areal / cakupan luasnya tidak standar (misalnya panjang x lebar Areal 400 meter x 300 meter).
Perhitungan di atas mengacu pada luas Area kira-kira 50 meter x 100 meter, perhitungan tersebut tidak berlaku untuk gedung dengan Areal / cakupan luasnya tidak standar (misalnya panjang x lebar Areal 400 meter x 300 meter).
Kamis, 13 April 2017
Jenis Impeller Pompa
Pada Centrifugal Pump salah satu bagian yang sangat
menentukan adalah Impeller (kipas). Bentuk dan model kipas akan menentukan
penggunaan dan kemampuan dari pompa tersebut.
Berikut jenis-jenis Impeller serta penggunaannya :
1. Peripheral Impeller
Dipergunakan
untuk Fluida yang bersih. Pada umumnya kapasitas pompa relatif kecil dan tekanan / pressure relatif tinggi.
2. Close Impeller
Dipergunakan
untuk Fluida yang bersih. Pada umumnya kapasitas relatif besar dan tekanan /
pressure juga relatif tinggi.
3. Semi Open Impeller
Dipergunakan
untuk Fluida yang agak kotor dan terdapat partikel-partikel kecil serta
mengandung gas.
4. Open Impeller
Dipergunakan
untuk Fluida yang agak kotor dan mempunyai partikel-partikel kecil serta terdapat
kandungan gas.
5. Non-Clogging Impeller
Dipergunakan
untuk fluida yang mengandung kotoran-kotoran, benda padat, maupun
partikel-partikel tertentu serta kekentalan tertentu. Tipe Impeller ini dipilih
untuk menghindari kemacetan pada Impeller.
6. Propeller
Jumat, 31 Maret 2017
Cara Memilih Pompa Transfer
Pengertian
pompa transfer secara umum adalah pompa yang berfungsi untuk memindahkan liquid
/ cairan dari satu penampungan ke penampungan lainnya.
Jenis pompa
transfer yang paling umum ada 5 jenis, yaitu :
Centrifugal End Suction,
Centrifugal Multistage (terdiri dari Horizontal
& Vertical Multistage),
Centrifugal Close Coupled,
Horizontal Split Casing &
Self Priming.
Pertanyaannya,
bagaimana cara memilih pompa yang tepat dengan 5 jenis pompa tersebut?
- Yang
pertama harus mengetahui terlebih dahulu liquid / cairan yang akan ditransfer /
dipindahkan
Apakah air biasa? air bersih?
- Yang kedua
besar debit liquid / air yang akan ditransfer
- Yang
ketiga temperatur liquid / air
- Yang
keempat posisi bak penampungan / sumber liquid / air ke penampungan kedua
- Yang
kelima jarak jaringan pipa delivery / buang dan pipa hisap / sedot
Untuk air
bersih dengan suhu di bawah 80°C dan debit relative kecil antara 50 – 100 liter
per menit (l/min) dengan total head / daya dorong 10 – 35 meter yang paling
cocok adalah pompa tipe Close Coupled,
akan tetapi apabila total head sudah di atas 100 meter menggunakan tipe Vertical Multistage.
Untuk air
kotor dengan debit antara 150 – 7000 l/min dan total head / pressure antara 35
– 130 meter yang paling cocok adalah menggunakan tipe Centrifugal End Suction dan Horizontal
Split Casing.
Untuk air
kotor dengan debit antara 100 – 3000 l/min akan tetapi total head hanya pada
kisaran 5 – 25 meter yang paling cocok adalah jenis Self Priming, karena pompa jenis ini biasanya untuk pertanian dan
perkebunan dengan harga yang relatif lebih murah.
Jenis pompa
transfer yang daya hisapnya sangat rendah adalah tipe Vertical Multistage, karena pompa jenis ini lebih cocok untuk
pendorong, artinya dengan daya hisap yang rendah tetapi daya dorongnya bisa
lebih tinggi.
Dari uraian di atas jelas bahwa cara pemilihan pompa transfer bukan didasarkan pada debit / kapasitas dan total head / pressure saja, akan tetapi ada beberapa faktor yang membuat pemilihan pompa lebih tepat agar sesuai dengan aplikasi di lapangan dan mengurangi tingkat resiko kerusakan terhadap pompa.
Kamis, 23 Maret 2017
Pompa Hydrant Cikarang
Selasa, 28 Februari 2017
Pemeliharaan Sistem Hydrant
Sistem fire hydrant perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala, tes dan survei untuk membuktikan bahwa sistem hydrant dapat bekerja dengan baik. Sistem hydrant harus diperiksa secara menyeluruh untuk memastikan bahwa alat-alat serta komponen pendukung lainnya dapat berfungsi sebagaimana mestinya untuk memenuhi tujuan utamanya yaitu keselamatan dalam memadamkan kebakaran.
Adapun hal-hal yang harus dilakukan pemeriksaan meliputi :
1. Tempat Penyimpanan Air
2. Pump Set
3. Pipa dan Valve
4. Hydrant Valve dan Coupling
5. Fire Hose dan Nozzle
Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka seluruh kriteria diatas harus dilakukan pengecekan secara rutin dan berkelanjutan agar sewaktu-waktu ditemukan keanehan atau kerusakan dapat segera ditanggulangi agar sistem hydrant dapat dipergunakan sebagaimana mestinya ketika terjadinya ancaman bahaya kebakaran. Tempat penyimpanan air harus selalu dipastikan penuh dan bersih, pompa harus hidup secara otamatis dengan Tahapan pertama Jockey Pump kemudian Pompa Utama (Electrical Pump) serta Pompa Cadangan (Diesel Pump) apabila tidak adanya arus listrik.
Jaringan Pipa dan Valve tidak boleh terdapat kebocoran, Hydrant Valve dan Coupling berfungsi dengan baik serta selang pemancar dan Nozzle harus ada dalam Box agar sistem hydrant selalu siap digunakan kapan saja dibutuhkan.
Jaringan Pipa dan Valve tidak boleh terdapat kebocoran, Hydrant Valve dan Coupling berfungsi dengan baik serta selang pemancar dan Nozzle harus ada dalam Box agar sistem hydrant selalu siap digunakan kapan saja dibutuhkan.
Jumat, 17 Februari 2017
Paket Pompa Hydrant Horizontal Split Case
Kamis, 02 Februari 2017
Jumat, 13 Januari 2017
Paket Pompa Hydrant, Booster & Transfer
Paket Pompa Hydrant Grundfos, Ebara, CMG & Doosan
Langganan:
Postingan (Atom)